Throw Back




Gadis berjaket merah itu bernama Alyson, dia masih muda tapi tidak terlalu tertarik untuk menata penampilan. Dengan langkah biasa dia memasuki sebuah mini market pinggir jalan. Hawa dingin dari ac menerpa kulit Alyson, tapi tidak mengubah niatnya untuk membeli sebotol teh dingin dari freezer.
Setelah membayar gadis itu keluar dan duduk di salah satu payung besar di halaman mini market. Dia duduk berseberangan dengan seorang pria yang menundukkan kepala sedang memakan mie dari cup nya. Alyson meneguk teh sembari matanya mengamati sosok dihadapannya, sampai pria itu akhirnya mengangkat wajah dan pandangan mereka saling bertemu. Sejenak mereka hanya diam dan saling pandang, kemudian menyadari bahwa mereka saling kenal, sehingga keduanya sama-sama tersenyum ramah kepada satu sama lain.
"Hai, lama gak ketemu"pria itu memulai pembicaraan, "Seneng bisa ketemu kamu lagi".
"Aku juga seneng, kak"Alyson jujur, dan dia berharap George juga jujur.
"Sekarang sekolah dimana?"tanya George disela kegiatannya makan mie cup.
"Almamater kakak"sahut Alyson, "Kakak sendiri, sekarang kuliah dimana?".
"Belum... belum, masih nunggu pengumuman"sahut George.
"Oh..."gumam Alyson, sebuah gumaman yang membuat mereka tenggelam dalam keheningan,  mungkin karena sama-sama tidak tahu apa lagi yang harus dibicarakan.
Tapi, Alyson ingin bicara lagi, mereka dulu sangat dekat dan saat bertemu hanya saling diam begini adalah sebuah penyia-nyiaan yang mungkin akan disesalinya.
"Aku seneng kak George masih ingat aku"ujar Alyson kemudian untuk kembali membuka pembicaraan.
"Loh? Memang semua orang udah ngelupain kamu sekarang?"tanya George santai, tidak terlalu serius dalam perkataannya.
"Bukan gitu... maksudku, kak George masih mau nyapa aku padahal dulu aku pernah suka sama kakak sampai nembak"sahut Alyson, "Tapi kayaknya kakak gak masalah ya sama kejadian itu.."
"Haa? Kapan aku nembak kamu?"George mulai menunjukkan sikapnya yang tidak formal, nada bicaranya yang mengesalkan itu bagi Alyson selalu menjadi daya tarik tersendiri.
"Aku yang nembak kakak..."jawab Alyson, kemudian mendapati George tertawa manis dihadapannya.
"Tapi, seingetku aku gak pernah nolak kamu"ujar George dengan mata memandang kelangit-langit seperti sedang mengingat-ingat sesuatu, Alyson tertawa kecil.

"Aku gak di tolak, tapi di gantungin"kata Alyson blak-blakan.
"Nah... itu baru bener"George tersenyum, kemudian tertawa.
"Sebenernya dulu kak George suka sama aku"ujar Alyson kepedean, dia memandang kearah lawan bicaranya yang masih senyum-senyum gak jelas.
"Memang"kata George, walaupun masih kelihatan santai tapi ekspresinya jelas sekali berubah, dia lebih serius sekarang.
Selama bertahun-tahun George menyembunyikan kenyataan itu, bahwa dia pernah menyukai Alyson. Selama ini Alyson mengira perasaannya tidak pernah terbalaskan dan mati begitu saja karena bertepuk sebelah tangan.
"Terus, kenapa waktu aku nembak gak diterima?"tanya Alyson penasaran.
"Waktu itu kan statusku masih sama Leea"sahut George.
Sebuah jawaban yang membuat Alyson tanpa sengaja mendesah. Perasaan dimulai diperutnya serasa berputar dan jungkir balik, kemudian seluruh dirinya seperti dilempar kembali ke masa lalu. Saat dia pertma kali mengenal George secara tidak sengaja karena sebuah insiden. Waktu itu sebenarnya George bukan satu-satunya yang bertanggung jawab, tapi hanya George yang peduli terhadap Alyson yang kehilangan barang. Sejak awal George memang bersikap sangat bersahabat terhadap Alyson, bahkan berkat dia akhirnya barang itu ditemukan.
Alyson yang sudah mengetahui nama 'pahlawan'nya mencoba mencarinya di sosial media, dia berhasil dan berusaha mengontaknya. George dingin pada awalnya, tapi setelah tahu bahwa Alyson lah gadis yang di tolongnya hari itu, George berubah sikap menjadi seorang yang ramah. Komunikasi mereka kemudian terjalin baik melalui chatting yang sering dan rutin. Sampai akhirnya mereka bertukar nomor dan semakin sering saja saling memberi kabar.
Alyson mendapat kabar dari senior-seniornya yang lain kalau George itu adalah orang yang dingin, sehingga mereka agak aneh kenapa George begitu welcome terhadap Alyson. Dan kalau boleh jujur, Alyson bangga karena menjadi orang yang diberi sikap berbeda oleh George. 
Alyson sudah terlanjur jatuh cinta ketika dia tahu ternyata George sudah punya pacar. Tidak ada yang salah diantara keduanya karena Alyson terlambat tahu, dan George bukannya mendua tapi dia (sepertinya) di duakan, yang jelas saat itu hubungan George tidak baik dengan pacarnya, Leea. George diabaikan dan dia mendapat seorang yang perhatian, Alyson.
Hari-hari berlalu dengan sangat indah, mereka makin dekat, bahkan George pernah memeluk dan mencium Alyson lewat emoticon. Alyson begitu buta, dia tidak peduli apakah Leea ada di dunia ini ataukah hanya fiksi belaka, yang jelas dia jatuh cinta pada George. Sampai suatu hari Alyson memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya terhadap George. Dia tidak ditolak, tapi tidak juga diterima. Karena George hanya menjawab "Aku kagum sama kamu, kamu cewek dan masih lebih muda dari aku, tapi kamu berani ngungkapin perasaanmu yang sebenernya".
Pernah secara mengejutkan George memanggil Alyson dengan sebutan 'adikku sayang'. Mereka saling mengenal dengan baik kemudian saling memberi kode satu sama lain. George sering menemani Alyson saat dia tidak bisa tidur, bahkan memberi tahu kalau diluar banyak bintang. Biasanya Alyson akan keluar, seperti malam itu saat George bilang malam itu langit terang, dan dia menyarankan agar Alyson keluar untuk melihat bintang serta mendengarkan lagu yang telah dia rekomendasikan. Alyson dengan patuh melakukannya dan dia terbawa suasana. Tapi sejak malam itu dia menyadari betapa kesepiannya dia selama ini karena mengharapkan seseorang yang tidak mungkin dia dapatkan.
Perlahan Alyson mulai beranjak dan memulai kehidupan yang baru dengan cinta yang baru, dia jadian dengan orang lain tapi tidak lama kemudian George justru putus dengan Leea. Menyakitkan memang, cinta mereka tidak dapat dipertemukan. Yang lebih menyedihkan adalah ketika Alyson putus, George sudah mendapatkan pacar baru.
Hingga kini mereka bertemu, George masih dengan pacarnya yang setelah Leea, dan sekarang Alyson sudah tidak jomblo lagi. Mereka bertemu lagi, dengan persahabatan yang sama tapi cinta yang berbeda. Mereka memiliki pasangan masing-masing, dan mereka tidak ingin mengecewakan siapapun. Mereka tidak lagi ingin bersatu, tapi mereka bersedia tetap saling membantu. Karena mereka bukan mantan yang harus bermusuhan, mereka hanyalah teman dekat sejak awal saling mengenal.
--
"Oi, kok malah ngelamun sih?"tanya George dengan agak berseru, membuat Alyson tersentak dan terbangun dari lamunannya, dia kembali ke masa kini dimana dia duduk berhadapan dengan George, sebotol teh dingin di tangannya, serta hati dan perasaannya yang sudah berbeda.
"Keinget masa lalu"sahut Alyson jujur saja, George tersenyum ramah, dia tidak terlihat terganggu dengan perkataan Alyson.
"Kamu disini nunggu apa?"tanya George.
"Enggak sih, cuma haus terus minum, istirahat sebentar soalnya panas"jawab Alyson.
"Sekarang mau pulang?"tanya George lagi.
"Iyaa"Alyson mengangguk sekali.
"Aku antar yuk"ujar George sambil berdiri dan mengambil kunci motornya dari saku, dia menyerahkan helm dan dengan patuh Alyson menerima kemudian memakainya.
Hubungan mereka hanyalah sebatas pertemanan, benar-benar tidak ada lagi perasaan. Tidak ada lagi saling kode. Tidak ada lagi kata sayang diantara mereka. Karena kisah mereka telah berakhir sebelum siapapun sempat memulainya.

-Trisapka

Comments

Popular posts from this blog

SECRET LOVE SONG - Little Mix

DORAEMON END SONG

Lupakan Saja