Don't be So Sweet (part 4)
Hubungan Adelle dan Noir berlangsung baik. Mereka menjadi
teman yang menyenangkan untuk satu sama lain. Seringkali mereka ngobrol
membicarakan banyak hal sampai larut malam. Mereka juga sering berbagi cemilan.
Selain itu mereka juga berbagi teman, Adelle mengenalkan Tiff dan
teman-temannya yang lain kepada Noir saat mereka sedang main di kos-kosan
Adelle dan secara kebetulan ada Noir disana. Begitu juga dengan Noir yang
mengenalkan Adelle kepada teman-temannya.
Kadang kalau teringat saat pertemuan pertama Adelle dengan
Noir, rasanya Adelle benar-benar malu sekaligus merasa lucu. Seakan takdir
memang telah melukiskan garis tentang mereka berdua.
“Begadang lagi? Ada tugas apa?”tanya Adelle, dia langsung
masuk ke kamar Noir ketika mendengar suara ribut di kamar itu, sementara dia
tidak bisa terlelap.
Sekarang untuk masuk ke kamar Noir tanpa ketuk pintu sudah
hal yang biasa bagi Adelle, dan itu tidak berlaku sebaliknya, Noir tidak pernah
masuk ke kamar Adelle.
“Nggak bukan tugas”jawab Noir, “Bikin stopmotion, biasalah
hobi”.
Dan itulah sisi baik lain yang Adelle dapatkan dari Noir,
dia mendapatkan banyak ilmu tentang youtubers
itu seperti apa dan bagaimana. Dia juga sering melihat proses pembuatan video
yang Noir upload di youtube, bahkan tidak jarang kalau Adelle adalah orang
dibalik kamera itu.
Adelle juga jatuh cinta dengan karya-karya Noir, dia sering
menonton video-video di channel milik Noir itu. Kadang dia juga sampai
tersenyum-senyum sendiri dengan tingkah Noir di video tersebut karena lucu dan
natural. Tiba-tiba saja Adelle teringat kalau Noir pernah mengatai dirinya
tidak menarik. Sebuah perasaan timbul di hatinya, perasaan yang tidak pernah
dia rasakan : minder. Sebelumnya dia tidak pernah peduli dengan komentar orang
lain tentang penampilannya, tapi kali ini berbeda karena orang yang berkomentar
itu adalah Noir, orang yang berhasil membuatnya jatuh cinta dalam semalam.
Tok tok tok…
Pintu kamar Adelle diketuk, membuat gadis itu segera bangkit
dari posisi tidurannya, bergegas membuka pintu dan dia mendapati Noir berdiri
disana. Membuat Adelle secara refleks merapikan rambutnya yang berantakan.
“Butuh sesuatu?”tanya Adelle.
“Kau sedang senggang?”tanya Noir, Adelle menganggukkan
kepalanya, kemudian Noir melanjutkan perkataannya “Ayo bantu aku membuat music
video cover, kau yang jadi modelnya”.
“Hah? A-apa?”Adelle tergagap, tapi dia tidak bisa berkata
apa-apa setelah Noir menceritakan konsep videonya yang mengalir sangat cepat
dari bibirnya. Adelle tidak dapat menghentikan Noir, dia hanya mampu
mendengarkan dan berusaha memahami sampai Noir selesai bicara.
“Kau paham kan?”tanya Noir.
“Iyaaa aku paham, tapi ada satu hal yang aku tidak paham”kata
Adelle.
“Apa?”.
“Kenapa kau memilih aku? Padahal kau bilang aku tidak
menarik kan? Nanti kalau subscribermu kabur semua gara-gara aku”.
Noir mengerjap-ngerjapkan matanya, sebelum kemudian dia
tertawa freak sendiri. Adelle hanya
diam sampai Noir berhasil menguasai dirinya sendiri.
“Kamu jangan anggap serius kata-kataku saat sedang
marah”jawaban Noir itu berarti… ambigu, entahlah, tapi Adelle memang orang yang
percaya diri sehingga dia menganggap kalimat itu berarti Noir sebenarnya
menganggap Adelle menarik.
Untuk itu, Adelle bersiap-siap dengan penampilan dirinya di
music video cover. Karena Minor bukan termasuk youtubers yang terlalu serius,
maka konsep dari video ini juga komedi.
Yang mereka lakukan seperti dua orang freak yang bersenang-senang di kos-kosan berlantai dua yang seakan
hanya ada mereka berdua disana. Sementara Max dari lantai satu memperhatikan
mereka dengan segelas jus jeruk di tangannya. Max sampai senyum-senyum sendiri
melihat tingkah dua orang yang sibuk itu.
Adelle sendiri juga sangat menikmati apa yang sedang
dilakukannya bersama Noir. Sebelumnya dia tidak pernah melakukan ini, jadi dia
melakukan beberapa kesalahan konyol yang bisa membuat dirinya dan Noir tertawa
lepas bersama. Tidak jarang juga Noir yang melakukan kesalahan, atau kadang dia
mengatakan lelucon jayus yang justru jadi lucu karena mereka berdua jadi saling
diam dan saling pandang.
Begitu juga Noir yang sudah memasuki kehidupan Adelle,
laki-laki itu tidak jarang mengantar-jemput Adelle. Dia juga sering
memperhatikan Adelle dalam kesehariannya. Terlebih mereka satu universitas, membuat
mereka semakin mungkin untuk saling ada disaat saling membutuhkan.
Seperti ketika suatu hari saat Adelle sedang ada di acara
penggalangan dana universitasnya, Adelle mengikuti sebuah organisasi di
fakultas sastranya, kemudian organisasi yang diikutinya itu tertimpa masalah
karena stan mereka tidak siap sampai H-1. Hampir semuanya menyalahkan Adelle
dan menimpakan tanggung jawab kepada Adelle sebagai ketua panitia dalam
pelaksanaan stan itu. Kemudian secara mengejutkan Noir datang, dengan segala
kreatifitasnya dia segera menyelesaikan stan itu dalam sekejap, tentunya tidak
sendirian, dia dibantu Adelle dan beberapa teman Adelle yang masih mau
bertanggung jawab.
Lain lagi cerita saat Adelle sedang tidak enak badan tapi
dia memaksa berangkat demi absensinya terpenuhi. Kemudian saat kelas berakhir
dan dosen keluar dari ruangan, tiba-tiba saja Adelle pingsan. Kebetulan disana
ada Tiff yang tahu betul bahwa Adelle dekat dengan Noir dan mereka satu tempat
kos, maka Tiff segera menghubungi Noir. Menurut pendapat Tiff yang
diungkapkannya kepada Adelle beberapa hari kemudian, saat itu Noir tampak
sangat khawatir, dengan sigap dia segera membawa Adelle pulang dengan motornya.
Dan, Adelle pernah dibuat serasa berada di dunia drama.
Karena saat usai acara seminar dari penulis-penulis terkenal Indonesia,
tiba-tiba saja dia menerima telepon dari Noir :
“Sudah selesai seminarnya?”tanya Noir
“Ini baru keluar”jawab Adelle
“Sudah makan?”, “Belum”, “Lapar kan?”, “Sangaaaat”, “Adelle,
aku tahu ini akan sangat so sweet, tapi aku mohon jangan menjerit”, “Maksudmu
apa?”
“Menengoklah 90 derajat ke timur”
Adelle segera mengikuti perintah Noir, dan dia melihat
laki-laki itu berdiri hanya berjarak beberapa meter darinya, Noir tersenyum dan
menunjukkan sebuah box bento di tangan kanannya, kemudian di telepon Noir
berkata : “Makanan datang, selamat makan gadis kecil yang kelaparan”.
Bagaimanapun juga semua perlakuan Noir itu membuat Adelle
jadi baper (bawa perasaan). Terlebih penampilan Noir yang ganteng dan statusnya
sebagai youtubers muda terkenal di Indonesia membuat penilaiannya terhadap Noir
jadi semakin ++ dimata Adelle.
Maka dari itu, ketika suatu hari Noir bilang dia akan pergi
ke Jerman walaupun hanya sepekan membuat Adelle merasa sedih.
“Aku akan pergi sekarang, kau mau mengantarku ke bandara?”tanya
Noir.
“Maaf aku sibuk, tugas-tugas ini belum selesai”jawab Adelle
apa adanya.
“Benarkah? Maaf ya aku tidak bisa bantu karena aku juga
harus tepat waktu”kata Noir, “Kau tahu kan pesawat? Tidak akan menungguku”
“Aku tahu, kalau begitu sampai jumpa”.
Setelah mengucapkan salam perpisahan, pikiran dan perasaan
Adelle justru jadi tidak tenang, setelah semua kebaikan Noir kenapa dia
mengabaikan permintaan Noir untuk mengantarnya ke bandara? Setidaknya Adelle
harus ada sebelum Noir naik ke pesawat.
Adelle tanpa pikir panjang meninggalkan semua
tugas-tugasnya, dia meminjam motor dan celana panjang milik Noir karena dia
tidak punya motor dan dia tidak suka memakai rok saat harus mengendarai motor.
Sementara Noir pergi ke bandara dengan taxi lebih dulu, tidak terlalu lama
selang waktu mereka memulai perjalanan, seharusnya Adelle sempat mengucapkan
salam perpisahan sebelum Noir naik pesawat.
Sebenarnya memang sempat, tapi saat Adelle sampai di bandara
dan telah berhasil menemukan Noir di depan salah satu gate, Adelle mendapati sesuatu yang sama sekali tidak
diinginkannya. Kedekatan Adelle dan Noir selama ini membuatnya tahu bahwa orang
tua Noir sedang berada di luar kota, Noir seorang anak tunggal, dan semua teman
dekat Noir, Adelle kenal mereka semua.
Tapi sekarang di depan mata Adelle ada seorang wanita yang
memeluk Noir dengan sangat erat. Semakin erat gadis itu memeluk Noir, membuat
air mata semakin deras turun dari kedua mata Adelle yang rasanya seperti
melihat sebuah mimpi buruk.
Gadis asing itu melepaskan pelukannya pada Noir, kemudian berjalan
mendahului Noir masuk gate, mereka
akan naik pesawat yang sama. Adelle memberanikan diri untuk mendekat, Noir
melihatnya dan laki-laki itu mematung memandangi kehadiran Adelle.
"If you don't have any love for me, please don't be so sweet"ujar Adelle, hanya kalimat itu yang akhirnya keluar sebagai kalimat perpisahan. Padahal sebelumnya dia sudah merangkai kata-kata manis, yang sepertinya tidak akan pernah dia katakan karena sakit hati yang dia rasakan.
-Bersambung-
Oleh : Trisapka
Oleh : Trisapka

Comments
Post a Comment