Don't be So Sweet (part 5---END)
“If you don’t have any love for me, please don’t be so
sweet”ujar Adelle, hanya kalimat yang akhirnya keluar sebagai kalimat
perpisahan, padahal sebelumnya dia sudah merangkai kalimat-kalimat manis, yang
sepertinya tidak akan pernah dia katakana karena sakit hati yang dia rasakan.
“Aku akan jelaskan padamu, besok pagi buka e-mail ya, aku
tidak punya banyak waktu”kata Noir, laki-laki itu memang tidak punya waktu
lagi, dia harus segera masuk ke pesawat jika tidak ingin ditinggal.
Adelle merasa sangat sedih dan kesepian dalam sekejap. Hari-hari
menyenangkan antara Adelle dan Noir memang berlangsung lama, tapi begitu
singkat bagi Adelle yang kemudian telah merasa nyaman dengan Noir. Gadis itu
terbiasa dengan keberadaan Noir disekitarnya. Semua lelucon, tingkah lucu,
tingkah biasa, obrolan tidak penting, obrolan penting, obrolan sehari-hari,
bantuan dan permintaan bantuan dari Noir. Adelle juga sudah memasuki kehidupan
Noir dan diterima di dalamnya dengan baik, Adelle sering ikut pembuatan video
oleh Noir, juga teman-teman youtubers yang lain.
Semuanya berlangsung sangat cepat, karena cinta datang
begitu tiba-tiba, dan sakit hati menyusulnya tanpa tanda-tanda.
Keesokan harinya Adelle ternyata masih berharap, dia membuka
e-mail, tapi tidak ada pesan apapun dari Noir. Adelle hampir putus asa ketika
sahabat Noir, salah seorang youtubers terkenal juga, namanya Boim, datang.
Laki-laki itu menunjukkan sebuah tiket pesawat ke Jerman untuk sore ini, Boim
meminta Adelle untuk bersiap-siap pergi ke Jerman bersamanya sehubung dengan
liburan juga untuk Adelle. Awalnya Adelle merasa ragu, tapi Boim bilang “Ada
yang ingin Noir katakana, tapi dia tidak bisa lewat e-mail. Dia berharap kamu
bisa pergi ke Jerman. Percayalah padaku dan semua akan baik-baik saja”.
“Aku harus minta izin pada orang tuaku dulu”ujar Adelle, dia
mengambil ponsel dan menghubungi orang tuanya.
“Hai Ma”sapa Adelle kepada ibunya, “Apakah aku boleh pergi
liburan?... Ke Jerman, bersama temanku… Boim Ma, tapi disana nanti akan bertemu
dengan Noir juga… Apa? Boleh?... Kenapa semudah itu memberiku izin?...
Benarkah? Baiklah”
“Bagaimana?”tanya Boim
“Mama bilang, kau sudah izin ke Mama?”tanya Adelle
“Iya, memang. Yasudah sana bersiap, aku tunggu disini”sahut
Boim.
Maka, sore ini juga Adelle
berangkat ke Jerman menyusul Noir bersama Boim. Untuk diperjelas, Boim itu
sudah menikah. Mereka melewati perjalanan udara yang cukup melelahkan. Namun
mereka akhirnya sampai di tujuan.
Adelle tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik, apalagi
bahasa Jerman. Tapi Boim bisa, jadi dia merasa aman menjejakkan kaki di ranah
yang tak pernah dia rambah itu.
Jerman, sebuah tempat yang sama sekali tidak pernah
terlintas dibenaknya akan dia datangi.
Adelle tidur di hotel yang telah di pesan Boim sebelumnya,
kamar mereka bersebelahan. Sesuai intruksi dari Boim, seharian itu Adelle hanya
ada di kamar, sempat dia berusaha menonton acara tv yang dia tidak pahami
maksudnya, kemudian dia menyerah. Adelle memilih untuk membaca buku dan menulis
puisi untuk menghabiskan waktunya.
Pada pukul 5 sore Boim memberi tahu kepada Adelle untuk
bersiap-siap, Bena bilang mereka akan menemui Noir pada sebuah acara di hotel
berbintang, maka Adelle harus memakai gaun yang sudah Boim bawakan, sebuah gaun
berwarna biru kelabu, gaun yang cantik. Adelle sempat menolak, tapi Boim bilang
ini adalah permintaan dari Noir, dan gaun itu juga Noir yang belikan. Akhirnya
Adelle menurut.
Pukul 7 malam, Boim dan Adelle pergi menaiki taxi menuju ke
tempat dimana katanya Noir ada disana. Tempat itu memang adalah sebuah hotel
yang sangat bagus dan mewah, padahal tempat menginap Adelle juga sudah sangat
mewah, tapi hotel ini jauh lebih mewah.
Mereka berdua langsung pergi ke restaurantnya, diluar dugaan
Adelle yang mengira sedang ada pesta atau semacamnya, ternyata restaurant itu
tidak terlalu ramai, pengunjungnya normal seperti tidak sedang ada acara khusus
apapun. Adelle tidak ingin bertanya apapun kepada Boim, karena dia hanya ingin
bertemu dengan Noir sekarang.
Boim membimbing Adelle ke rooftop dari hotel tersebut yang juga merupakan wilayah restaurant.
Disana sepi dan gelap. Tapi, sebelum Adelle mengungkapkan ketakutannya,
tiba-tiba saja lampu-lampu berbentuk huruf menyala di sepanjang pagar,
menyalanya berurutan dari kiri ke kanan, dan dari arah nyala itu dapat terbaca
tulisan : Hello Adelle, welcome to
German, will you be my girlfriend?
Setelah lampu berbentuk tanda tanya itu menyala, ada
senter-senter yang menyala, mereka adalah teman-teman youtubers Indonesia yang
Adelle kenal semuanya, ditengah mereka ada Noir yang mengenakan setelan jas
berwarna biru kelabu, senada dengan gaun yang dikenakan Adelle.
“Kalau kamu tanya siapa cewek yang waktu itu dibandara, dia
adalah Ariana, istri Boim yang belum pernah kamu temui. Dia udah kayak ibu aku
sendiri, tapi aku gak mau kamu salah paham”kata Noir.
“Hai Adelle, apa kabar. Aku ingin sekali bertemu denganmu
sejak lama tapi sayangnya aku agak sibuk dengan tugas baruku sebagai seorang
istri. Senang sekali bisa bertatap muka denganmu hari ini”ujar gadis yang
bernama Ariana itu, dia ada disana dengan gaun keemasan. Ariana memeluk Noir
sesaat, kemudian dia berganti memeluk Adelle, pelukannya memang terasa sangat
hangat keibuan.
“Sekarang… udah nggak salah paham lagi kan?”tanya Noir, “Sejak
awal kita bertemu, permasalahan yang kita hadapi salah paham. Mungkin itu
karena kita nggak terbuka, karena kita nggak ada status kan?”
“Jadi Adelle, will you be my girlfriend?”ujar Noir yang
kemudian memetikkan jemarinya, dan rooftop
itu jadi terang seketika karena lampu-lampu kecil yang di pasang indah di
setiap patung batu yang ada disana. Sebuah alunan musik klasik kemudian
terdengar, Boim dan gadis yang memeluk Noir kemarin di bandara, Ariana, mulai
berdansa. Begitu juga dengan teman-teman Noir yang lain, mereka berdansa dan
memiliki pasangannya masing-masing, jelas ini semua sudah direncanakan karena
yang tersisa hanyalah Noir dan Adelle.
“Mau berdansa denganku?”tanya Noir.
“A-aku…”ujar Adelle gugup, sekaligus masih bingung. Tapi
rupanya ada satu kejutan lagi untuknya. Keluarganya. Ayah dan ibunya ada
disana, juga sedang berdansa, dan kini keduanya menghampiri Adelle dan memeluk
putri semata wayangnya.
“Terimalah dia, jauh sebelum hari ini dia telah datang
kerumah untuk meminta restu dari kami. Dia telah melakukan pembuktian besar.
Kami pastikan, segera setelah kalian lulus, kalian akan menikah dan jadi
pasangan yang serasi”ujar ayahnya yang membuat Adelle segera menangis harus.
Kedua orang tuanya kemudian meninggalkan pesta itu untuk makan malam di dalam,
udara dingin diluar tidak cocok untuk umur mereka.
Sementara, Adelle tersenyum
“Kau tadi tanya padaku kan, apakah aku mau berdansa
denganmu?”tanya Adelle agak keras, pertanda minta perhatian dari semua orang
yang ada disana, kemudian dia menggelengkan kepalanya, membuat semua orang
mendadak berhenti bergerak dan memandang Adelle dengan takut-takut. Mereka
semua pasti takut rencana ini gagal. Terlebih Noir, dia langsung pucat dihadapan
Adelle.
“Aku tidak mau berdansa, tapi aku ingin menjadi pacarmu
terlebih dahulu”kata Adelle, “Noir, aku mau jadi pacarmu”.
Nyaris dari mereka semua tampak histeris dengan jawaban
Adelle yang bisa dibilang tak terduga, Noir juga langsung tertawa dan secara
refleks menarik Adelle kedalam pelukannya. Malam yang dingin itu seketika
berubah menjadi hangat, langit malam di Jerman menjadi saksi dari awal kisah
cinta Noir dan Adelle.
Semuanya begitu mendadak dan tiba-tiba. Dimulai dari seorang penguntit yang Adelle benci, menjadi seorang youtuber berbakat yang sangat Adelle cintai.
-END-
Oleh : Trisapka
Oleh : Trisapka

Comments
Post a Comment