FATHER - BTOB
Punggungnya yang terlihat kesepian tampak tidak familiar. Aku hanya dapat memandangnya ketika dia berjalan sendirian. Tiba-tiba saja air mata terbentuk, tiba-tiba aku menangis karena aku membenci diriku sendiri yang tidak tahu apa-apa selama ini.
Karena dia selalu berpura-pura tenang dan tersenyum. Karena dia selalu berpura-pura kuat di depanku. Sehingga tidak pernah terpikirkan olehku, akupun tidak pernah menyadarinya, jadi aku tidak tahu bahwa Ayahku benar-benar kelihatan kesepian.
Dulu aku tidak tahu karena aku terlalu muda. Ayah pasti merasa sangat kesepian dibandingkan siapapun, tapi aku tidak mendatangimu. Sekarang akhirnya aku tahu, aku harap ini belum terlambat. Ini adalah kata-kata yang sangat ingin aku sampaikan, Ayah, aku mencintaimu selamanya.
Setelah memandangnya cukup lama, akupun berlari kearahnya dan memeluknya. Aku hanya ingin menangis, aku ingin menangis dalam pelukannya. Karena kelakuanku selama ini terhadapmu benar-benar menyedihkan.
Ayah berpura-pura merasa lebih baik setelah menghela nafas berat. Tapi sekarang aku sudah dewasa, aku dapat melihat air matamu yang tak terlihat. Ayah tidak menangisi hati yang terluka, hati yang dipenuhi oleh luka. Aku adalah orang yang membuat luka itu, tapi kenapa aku selalu menyalahkanmu. Dan mata Ayah menunjukkan bahwa Ayah lelah. Tapi Ayah menyembuynikannya seperti seorang pembohong. Sekarang aku akan memeluk Ayah, Ayah bisa bersandar padaku. Ayah selamanya menjadi langit yang tinggi untukku.
Tangan Ayah yang memar kelelahan. Mata ayah yang keriput. Dan punggung Ayah yang tampak kesepian. Tadinya aku tidak pernah menyadari salah satu dari itu.
Mungkin karena itulah, aku seperti itu. Itulah kenapa aku menyakiti Ayah. Aku belum dapat memberikan apapun kepada Ayah, tapi ini adalah kata-kata yang sangat ingin aku sampaikan, Ayah, aku mencintaimu selamanya.
Comments
Post a Comment